Jumat, 25 Januari 2013

Pendekatan Dan Teknik Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling

A.Pengertian Bimbingan dan Konseling
Mengingat bahwa anak bombing (siswa) adalah hamba Allah yang sedang bertumbuh kembang, dan pertumbuhannya atau perkembangannya tidaksama bagi masing- masing anak bombing, bergantung pada bakat dan kemampuan yang ada padanya.maka system pendekatan terhadap individu anak bimbing hendaknya dilakukan menurut sudut pandan terpadu. 


1.      Pendekatan Psikologis
Sebagai mahluk yang diciptakan oleh tuhan ,anak bimbing harus dipandang menurut tiori homoiestetis.(mekanisme keseimbangan antara berbagai unsur potensi),yakni sebagai manusia ia harus bertumbuh dan berkembang dalam fisik dan mental dalam pola keseimbangan dan keserasian.Antara kehidupan jasmaniah dan rohaniah saling mempengaruhi satu sama lain secara seimbang dan selaras sehingga menjadikan dirinya manusia dewasa yang sehat dan sejahtera lahir dan batin.
Oleh karena itu, pembimbing hendaknya melihat segi sebagai titik tolak memberikan  bantuan kepada anak bimbing.[1] Hindarilah perbuatan apapun yang dapat menghambat proses pertumbuhan dan berkembangnya, misalya dengan memaksakan keheddak pembimbing terhadap mereka mengatakan apa yang tidak selaras dengan bakat dan kemampuan serta ninat mereka
Jadi dengan kata lain pendekatan psikologis tersebut hendaknya ditujukan  pada usaha pengembangan individual anak bimbing kearah kesehatan rohaniah sehingga akan berakhir dengan terbentuknya keperibadian yang bulat dan sehat.Dalam kepribadian yang demikian itulah, nilai – nilai agama kita akan berkembang menjadi kekuatan pengendali terhadap segala bentuk tingkah lakunya sesari- hari, terutama terhadap dorongan napsu rendah.
2.      Pendekatan Sosiologis
Anak bimbing bukan saja sebagai mahluk individual yang harus dibimbing agar menjadi manusia yang sadar akan kemampuan individualnya.melainkan juga sebagai mahluk social yang mampu mengembangkan dirunya sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan yang sehat jasmani dan rohani. Sebagai mahluk yang bermasyarakat atau (homososius).[2] Kesadaran dengan tanpa orang lain dalam masyarakat, ia taakan bias berbuat apa- apa, dan dengan tanfa bergaul dengan angota masyarakatnya ia taakan memperoleh kesejahteraan dan kebahagian dunia. Suatu tuntutan sosial untuk hidup diatas rasa solidaritas sosial, tanggung jawab sosial, dan rasa ikut bertanggung jawab terhadap baik buruk, maiu mundurnya hidup bermasyarakat adalah menjadi faktor motivatip dalam kegiatan bimbingan dan konsling karena dengan demikian maka proses. sosialisasi anak bimbing yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan takwa, aka mampu membentuk sikap mental demikian.
3.      Pendekatan Kultural
Sebagi mahluk individumahluk dan sekaligus mahluk sosial anak bimbing juga mahluk kultural (berkebudayaan), kairena ia hidup dan ditempa oleh lingkunganya. Dalam tingkah laku baik bathiniah maupun lahiriah, manusia adalah menjadi cermin dari lingkungan kebudayaan. Oleh karena itu, kebudayan menjadi perkembangan hidup manusia merupakan salah satu faktor penting yang dapat membentuk watak dan kepribadianya sebab tidak ada suatu jenis kebudayaan dan sebaliknya manusia sebagai mahlik pribadi (individual) maupun sosial dalam proses perkembangan menuju kedewasaannya tidak bias terlepas dari kebudayaan lingkunggan.
Keaneka ragaman corak budaya yang mempengaruhi perkembangan mereka itu diperbesar lagi oleh keaneka ragaman suku, dan kedaerahan serta agamanya, maka ciri  dan watak masing-masing dari mereka pun akan nampak berbeda-beda pula. Meskipun demikian keadaanya, hendaknya para pembimbing memandang bahwa masing-masing individu adalah mahluk yang berkembang dan bertumbuh kearah titik optimal kedewasaannya.
Disinilah letak pentingnya pembimbing memperhatikan dan menyadari tentang keaneka ragaman watak, ciri kpribadian yang masing-masing mengandung kemungkinan untuk dirubah melalui bimbingan dan konseling. Dalam pelaksanaan kegiatan program bimbingan dan konseling agama perlu dilekatkan pada kemampuan anak bimbing untuk melakukan seleksi pola kebudayaan mana yang bisa memberi keuntungan bagi hidupnya saat ini dan yang akan datang atas dasar nilai-nilai keimanan dan ketaqwaannya.
4.      Pendekatan Religius
Manusia sebagai homo religious atau homo dipinans (Mahluk ber-Tuhan) hamba Allah yang diciptakan olehnya dengan kelengkapan-kelengkapan dasar, antara lain, bakat beragama dan bakat berbakti kepada Maha Pencipta. Dalam diri pribadi manusia telah ditanamkan benih yang disebut insting agama (insting religious atau naturaliter religion) yang menurut Al-Qur’an disebut kecendrungan kearah beragama (Hanifan Musliman) yang dapat dikembangkan melalui pendidikan atau bimbingan yang cukup baik.[3]
Dengan kata lain, manusia meskipun telah diberi fitrah diniah, bila tanpa memperoleh kesempatan pendidikan atau bimbingan dan konsling yang cukup memadai ia sudah pasti tidak akan mampu mencapai titik optimal perkembanganya yang positif dan konstruktif. Oleh karena itu pendekatan diri inilah yang paling penting bagi pelaksanaan program bimbingan dan konsling sedangan pendekatan lainya harus dapat dijadikan pendukung akan suksesnya program bimbingan dan konsling.
5.      Pendekatan Kependidikan (Paedagogis)
Sistem pendekatan lainya ialah pendekatan kependidikan (Paedagogis) yang memandang manusia sebagai mahluk yang harus di didik (homo endocandum). Karena potensi kejiwaan yang memiliki kemungkinan berkembang kearah kematangan perlu pendidikan yang tepat. Tanpa di bimbing, potensi kejiwaan tersebut tidajk akan sampai pada titik optimal perkembanganya yang menguntungkan diri anak bimbing.
Meskipun terdapat banyak system pendekatan akaan tetapi perlu dijadikan pegangan oleh para pembimbing ialah suatu pandangan bahwa anak bimbing sebagai mahluk Tuhan yang sedang tumbuh dan berkembang, selalu membutuhkan bimbingan dari orang dewasa, terutama pada saat menghadapi kesulitan-kesulitan hidup,baik waktu belajar maupun waktu berhubungan dengan orang lain, dengan masyarakat serta alam sekitar.
B.Tehnik Bimbingan dan konseling
1.      Tehnik-tehnik memahami Individu
Untuk memahami siswa dengan sebaik-baiknya, maka pembimbing perlu sekali mengumpulkan berbagai katerangan atau data tentang masing-masing siswa.Data yang terkumpul akan menentukan tingkat pemahaman dan jenis bantuan yang diberikan.Dalam mengumpulkan data yang perlu dibahas, seperti
a.       Pengertian Pengumpulan data
b.      Tujuan Pengumpulan data
c.       Criteria pengumpulan data yang bermutu
d.      Tehnik pengumpulan data terbagi atas 2 yaitu :
1.      Tehnik tes
2.      Tehnik non tes
2.      Tehnik Membantu Individu
Tehnik pemberian bantuan pada garis besarnya dapat dilakukan dengan menggunakan dua macam pendekatan yaiti :
1.      Pendekatan secara berkelompok (Grup Guidence)
a.       Home room program
b.       Karya Wsata atau field trif
c.       Diskusi Kelompok
d.       Kegiatan Kelompok
e.       Organisasi Siswa
f.        Sosiodrama
g.       Psikodrama
h.       Remedial Teaching
2.      Consling Individu (Individual Counsling)
a.       Directive Counslling
C.Langkah-langkah Membantu Individu 
a.       Laangkah Indentifikasi masalah.
b.      Langkah Diagnosis.
c.       Langkah Prognosis.
d.      Langkah Terapi  (konsling).
e.       Langkah Evaluasi dan fallow-up.
KESIMPULAN
Dengan demikian maka kami simpulkan bahwasanya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah maka dengan mengingat bahwa anak bimbing (siswa) adalah hambah Allah yang sedang berkembang dan tumbuh, dan perkembangannya atau pertumbuhan tidak sama bagi masing-masing anak bimbing tergantung pada bakat dan kemampuan yang ada pada dirinya, maka dengan system pendekatan terhadap individu hendaknya dilakukan serta teknik-teknik apa yang tepat dalam peroses bimbingan dan konseling.
 
DAFTAR PUSTAKA
Rusmaini.2002.Bimbingan dan Konseling,Palembang :IAIN Raden Fatah Press.
Suryana Ermis.2010. Bimbingan dan Konseling,Palembang : Grafika Telindo Prees.
Tohirin.2007.Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah,Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

[1]Ermis Suryana, Bimbingan dan Konseling,(Palembang :Grafika Telindo Prees,2010)hal.89
[2] Rusmaini,Bimbingan dan Konseling,(Palembang:IAIN Raden Fatah Press,2002)hal.39
[3]. Tohirin, Bimbingan dan Konseling disekolah dan madrasah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007)hal:326

Bimbingan Konseling ( BK )

Apa itu BK???
sampai sekarang banyak yang tidak mengenal bahkan tidak tahu apa itu BK atau Bimbingan Konseling.Sayang sekali,padahal Bimbingan Konseling ini masuk dalam program pemerintah dan merupakan salah satu program yang sangat penting dalam dunia pendidikan bahkan dalam kehidupan ini......OK,gan....tidak usah berlama-lama,bagi yang belum tahu tentang Bimbingan Konseling berikut saya berikan sedikit gambaran umum tentang Bimbingan Konseling......
Cekidooottttt,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,



PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.

KONSELING
Bantuan penyelesaian masalah oleh konselor kepada konseli (klien) sehingga teratasinya suatu masalah.

TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
1.Fungsi Pemahaman
2.Fungsi Pencegahan
3.Fungsi Pengentasan
4.Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
5.Fungsi Advokasi
ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
· Asas Kerahasiaan
· Asas Kesukarelaan
· Asas Keterbukaan
· Asas Kegiatan
· Asas Kekinian
· Asas Kedinamisan
· Asas Keterpaduan
· Asas Kenormatifan
· Asas Keahlian
· Asas Kemandirian
· Asas Alih Tangan Kasus
Asas Tutwuri Handayani


Bimbingan dan Konseling, “Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka mem-bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.
Fungsi layanan Bimbingan dan Konseling
  • fungsi pemahaman
Memahami Karakteristik/Potensi/Tugas-tugas perkembangan Peserta didik dan membantu mereka untuk memahaminya secara objektif/realistik
  • fungsi preventif
Memberikan Layanan orien-tasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah
  • fungsi pengembangan
Memberikan Layanan Bimbingan untuk Membantu Peserta didik Mampu Mengembangkan potensi dirinya/Tugas-tugas perkembagannya
 
  • fungsi kuratif
Membantu para Peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya (pribadi,sosial, belajar,atau karir)


Jenis – jenis Bimbingan dan Konseling
Bimbingan akademik
Bertujuan:
  1. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.
  2. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
  3. Memiliki keterampilan belajar yang efektif.
  4. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan belajar/pendidikan.
  5. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
  6. Memiliki keterampilan membaca buku.
Bimbingan pribadi/social
Bertujuan:
  1. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
  2. Memiliki pemahaman ttg irama kehidupan yg bersifat fluktuatif (antara anugrah dan musibah) dan mampu meresponnya dg positif.
  3. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif
  4. Memiliki sikap respek thd diri sendiri
  5. Dapat mengelola stress
  6. Mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang diharamkan agama
  7. Memahami perasaan diri dan mampu mengekspresikannya secara wajar
  8. Memiliki kemampuan memecahkan masalh
  9. Memiliki rasa percaya diri
  10. Memiliki mental yang sehat
Bimbingan karier
Bertujuan:
  1. Memiliki pemahaman tentang sekolah-sekolah lanjutan.
  2. Memiliki pemahaman bahwa studi merupakan investasi untuk meraih masa depan.
  3. Memiliki pemahaman tentang kaitan belajar dengan bekerja.
  4. Memiliki pemahaman tentang minat dan kemampuan diri yang terkait dengan pekerjaan.
  5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.
  6. Memiliki sikap positif terhadap pekerjaan.
  7. Memiliki sikap optimis dalam menghadapi masa depan.
  8. Memiliki kemauan untuk meningkatkan kemampuan yang terkait dg pekerjaan.
Bimbingan keluarga
Bertujuan:
  1. Memiliki sikap pemimpin dalam keluarga
  2. Mampu memberdayakan diri secara produktif
  3. Mampu menyesuaikan diri dengan norma yang ada dalam keluarga
  4. Mampu berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.
Tujuan diberikannya layanan Bimbingan dan Konseling
  1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
  2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko.
  3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
  4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
  5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalamberinteraksi dengan orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial
  7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
  8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif.
  9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan karir.
  10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.





Kamis, 24 Januari 2013

Skenario Konseling Individu (pacaran)


Ksli      : Assalamu’alaikum Wr. Wb
Ksr      : Wa’alikumsalam wr. Wb
              Oh…. Ada mas Riki…. Silahkan masuk…. Silahkan duduk
Ksli      : Iya Pak terima kasih
Kslr      : Bagaimana kabar Bapak dan ibu ?
Ksli      : Alhamdulillah sehat Pak !
Kslr     : Kemaren kan sekolah kita ini mengikuti kejuaraan Futsal di Pringsewu, Bapak         seringmalihat Mas Riki mengikuti latihan Futsal ketika disekolah, apakah waktu kejuaraan kemaren Mas Riki juga masuk dalm Tim ?
Ksli      : Iya Pak (sambil mengangguk)
Kslr      : Bagaimana hasilnya, apakah masuk babak final?
Ksli      : Tidak Pak, kami hanya sampai semi final saja.
Kslr      : Itu juga adalah hasil perjuangan kalian, dan hasil itu juga cukup baik.
Ksli      : Pak..... ada yang ingin saya bicarakan dengan Bapak.
Kslr      : Tampaknya ada sesuatu yang akan mas Riki ceritakan kepada Saya ?
Ksli      : iya pak, tapi saya hanya memiliki waktu 30 menit pak, karena pada jam 09.00 saya ada ulangan matematika.
Kslr      : ”Kalau demikian, marilah kita manfaatkan waktu selama 30 menit ini dengan sebaik-baiknya”
Ksli      : Saya benci dan marah dengan pacar saya pak.
Kslr      : coba mas riki jelaskan secara rinci, tentang perasaan benci dan marah yang mas Riki alami
Ksli      : Gimana tidak marah ya pak.... waktu itu saya meminta pacar saya itu untuk menemui orang tua saya, akan tetapi dia menolaknya, hal itulah yang membuat saya menjadi benci dan marah dengan dia.
Kslr      : Saya dapat memahami perasaan mas Riki
Ksli      : Jujur aja pak.... sebenarnya saya itu masih cinta dengan dia.
Kslr      : Mas riki tadi mengatakan benci dan marah, sekarang mas riki mengatakan masih cinta kepada pacarnya. Tampaknya mas Riki masih ragu-ragu terhadap perasaan mas Riki itu sendiri.
Ksli      : iya Pak....
Kslr      : Mas Riki tidak yakin dengan perasaan mas riki, coba kemukakan apa yang menyebabkan mas riki ragu ?
Ksli      :jadi bengini pak, pada mulanya hubungan kami baik-baik saja, namun ketika orang tua saya tidak menyetujui hubungan kami, pacar saya itu mulai berubah sikapnya, dia mulai menjauh dari saya, dan tidak mau lagi jika saya ajak kerumah.
Kslr      : o... ya... lalu
Ksli      : saya waktu itu sempat stres pak, belajar menjadi terganggu, mau sekolah tidak semangat... akhirnya minggu kemaren saya pergi ke tempat nenek di Bandung untuk menenangkan diri sejenak.
Kslr      : seandainya hal tersebut terjadi pada saya, saya pun akan melakukan hal seperti itu....
Coba anda ceritakan secara lebih rinci lagi, mungkinkah pacar anda itu masih mempunyai perasaan cinta kepada anda ?
Ksli      : ketika saya meminta kejelasan mengenai hal itu, dia mengatakan bahwa memang masih ada rasa cinta. Akan teapi dia malu dengan orang tua saya.. soalnya waktu itu...
Kslr      : Ceritakan semuanya dengan jujur, percayalah kerahasiaan ini akan terjaga baik
Ksli      : Waktu itu saya pernah mengajak dia kerumah, maksud saya ingin mengenalkan dia kepada orang tua saya, ketika itu juga orang tua saya,, marah kepada saya..
Kslr      : Bisakah anda peragakan bagaimana sikap dan kata-kata ayah anda ketika memarahi anda ?
Ksli      : ”Riki ini siapa? Kok memakai baju yang belum jadi, dan rok nya malah dipotong separuh, ni teman kamu apa riki, kok gak sopan amat”
Seketika itu juga muka dia merah bergitu mendengar perkataan bapak saya itu pal, mungkin dia malu, karena memang pakaian dia waktu itu terbuka... yah bapak tau lah namanya anak muda jaman sekarang...
Kslr      : terus....
Ksli      : sejak saat itulah dia tidak mau lagi saya ajak kerumah untuk silaturahmi dengan bapak saya. Dan dia juga mulai menjauhi saya....
Kslr      : dai beberapa pembicaraan kita dapat simpulan bahwa ; perriki, anda masih cinta, betul ? kedua, anda benci dan marah kepada pacar anda karena dia tidak mau diajak silaturahmi kerumah anda, betul? Ketiga, pacar anda tidak mau kerumah anda karena merasa malu dengan orang tua anda, betul?, keempat, orang tua anda kurang suka dengan cara berpakaian pacar anda, betul ?
Kslr      : Bagaimana menurut pendapat anda, apa yang seharusnya dilakukan pacar anda sehingga dapat membuat orang tua anda senang dan menyetujui hubungan kalian ?
Ksli      : yang saya harapkan dari pacar saya itu, dia mampu merubah cara berpakaiannya, jangan terlalu mendolok, sedikit dirubah supaya bisa menarik simpati orang tua saya.
Kslr      : Pernahkan anda coba mengatakan hal tersebut kepada pacar anda ?
Ksli      : belum Pak... karena saya tidak yakin dapat merubah cara berpakaian dia.
Kslr      : anda mengatakan tidak yakin, apa yang menyebabkan anda ragu ?
Ksli      : Pacar saya itu anaknya gaul banget pak, jadi dia gak bakalan mau untuk merubah cara berpakaian yang menurut dia, dia mengikuti bintang idolanya..
Kslr      : ada pepatah mengatakan ”Jika kita melihat sesuatu dengan positif, maka semua akan terlihat baik, sebaliknya jika kita melihat sesuatu dengan negatif maka semua yang tampak adalah kejelekan”
Ksli      : Maksud dari pepatah itu apa pak
Kslr      :Mas riki yakinlah dulu bahwa Pacar Mas riki mau berubah, karena seseorang yang masih cinta pasti bersedia melakukan yang terbaik demi hubungan tersebut. Bukankah dia masih cinta dengan mas riki ?
Ksli      : betul pak
Kslr      : tampaknya mas riki sudah dapat mengerti apa yang semestinya mas riki lakukan, kapan mas riki akan coba mengataknnya kepada dia ?Maaf siapa nama pacar mas riki itu
Ksli      : namanya Veronika pak..
Kslr      : terus... kapan mas riki coba mengatakan kepada veronika supaya dia mau berpakaian sederhana ketika bertemu orang tua mas riki?
Ksli      : secepatnya saya akan mengatakan kepada veronika untuk dapat berpakaian dengan sederhana, kalau benar dia masih cinta dengan saya dia harus rela berkorban demi direstuinya hubungan kami.
Kslr      : mudah-mudahan  pacar mas riki dapat memahami ini semua, dan hubungan kalian dapat kembali harmonis, dengan begitu mas riki dapat kembali fokus ke belajar dan lebih semangat sekolah lagi.
Ksli      : amin...... terima kasih atas waktu yang bapak berikan,,, karena sudah jam 09.00 saya mau kembali ke kelas untuk mengikuti ulangan matematika.
Kslr      : iya sama-sama, bapak juga senang dapat menjadi teman sharing mas riki..... kalau lain kali ada yang perlu dibicarakan kembali,,,, mas riki jangan sungkan-seungkan untuk datang ke ruangan bapak..
Ksli      : baik pak... Assalamu’alaikum
Kslr      : wa’alaikumsalam.

TUGAS PERKEMBANGAN



1. Tugas Perkembangan Tingkat SLTP
  • Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis  terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
  • Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya  dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
  • Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas.
  • Mengenal kemampuan bakat, dan minat serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni.
  • Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan atau  mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat.
  • Mengenal gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi.
  • Mengenal sistem etika dan nilai-nilai sebagai pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan minat manusia.
2. Tugas Perkembangan Peserta didik SLTA
  • Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya    sebagai pria dan wanita.
  • Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat
  • Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan kesenian sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
  • Mencapai kematangan dalam pilihan karir
  • Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.
  • Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang berkehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni.
  • Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.

Prinsip Dan Asas Bimbingan Konseling



 Prinsip Dan Asas Bimbingan KonselingT erdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fundasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-
konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di Sekolah/Madrasah maupun di luar Sekolah/Madrasah. Prinsip-prinsip itu adalah:

  • Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
  • Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
  • Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
  • Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.
  • Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
  • Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.

Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut.
  • Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
  • Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli (konseli) mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang diperlu-kan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
  • Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli (konseli). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
  • Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
  • Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli.
  • Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli (konseli) dalam kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
  • Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
  • Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
  • Asas Keharmonisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli (konseli) memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
  • Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
  • Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.

Rabu, 23 Januari 2013

Penantian

Dinginnya malam tak sedingin hariku, kala mengingat acuhnya dirimu memandangku,,,,
Dengan apa aku harus buktikan kalau aku menyayangimu…
Dengan apa aku harus peragakan kalau aku mengasihimu sepenuh hari,,,,,,,
Tapi belum sempat ku ucap kata,,,,,,,,,
Bayangmu pun tak tampak lagi.....
Kemana pergimu...
Kemana langkahmu.....
Kemana bayangmu…yang kesekian kalinya aku harus kecewa karena cinta belum hampiri asaku dengan sempurna.........

Ku titip salam rinduku padamu ………..

Aku sayang padamu……
Engkau yang merasakan kasihku.....
I LOVE YOU